World Of Warcraft, WoW Pointer 14

Sabtu, 20 Oktober 2012

Kisah Seorang Milanisti


Aku adalah raja. Raja dari semua tipu daya. Tipu daya yang berharga. Bagi semua orang yang hina. Ohh sorry!! Mungkin aku terlalu berhayal untuk menjadi seorang penyair. Yaudahlah kita tinggalkan yang itu, kita mulai aja ceritanya...!! Siapa sih yang nggak kenal sepak bola. Ya olahraga yang menitik tumpukan pada sebuah kulit bundar dan diperebutkan oleh dua kesebelasan dan mereka berebut untuk mendapatkan, menguasai, dan memenanginya. Begitu juga dengan AC Milan, siapa sih yang nggak kenal AC Milan. Klub sepak bola profesional dengan sejuta prestasi *beeuhh lebay* maklum saja saya seorang milanisti. Langsung aja masuk ke cerita, Dulunya sih aku tak tau apa itu Loyalitas. Aku cuman bisa  mendukung klub yang menang dan hebat, Sering kali aku bergonta ganti menjadi fans klub sepak bola profesional dan hanya sekedar ikut teman aja. dengan sifat ku itu, aku pernah dibilang PLAGIATOR oleh teman dekatku ,sebut saja sahabat. Tak lain seperti pecundang gituuuhh!...... dan sering juga di bully. Lanjut cerita. Saat aku
beranjak umur 14 tahun. Aku melihat sebuah klub fantastis yang penuh prestasi dan pemain profesional dan juga kesetiaan para pemain ke dua belasnya yang membuat ku kagum *hmm?? ALAY*. Apakah kalian bisa menebak klub apa itu?? Kalo enggak tau yaudah aku sih cuek aja! Yaitu AC Milan. tapi setelah beranjak dewasa kini ku mengerti apa itu Loyalitas. Aku mencoba untuk tidak akan pernah meninggalkan satu pertandingan pun dari AC Milan, dengan kunyalakan alarm ku berusaha untuk bangun tengah malam. Hanya doa dan harapan yang hanya bisa ku lakukan. Mungkin sebuah klub besar pernah mengalami kesuksesan dan keterpurukan, mungkin juga anda pernah merasa bosan bila klub favorit itu sedang dalam keterpurukan. Tapi entahlah apa yang terjadi pada Milan saat ini. Milan sedang berada dalam jurang keterpurukan. Banyak orang yang bilang dengan keadaan Milan saat ini, Milan memulai dari NOL, melakukan perombakan di lini tim, peremajaan ataupun revolusi. Dengan ditinggal pemain pemainnya yang pensiun, ditambah kepergian Zlatan Ibrahimovic dan sang palang pintu Brazil, Thiago Silva ke klub kaya raya baru asal Prancis, yaitu Paris Saint Jerman. Justru karna itu mungkin tuhan memberikan sebuah ujian apa itu loyalitas terhadap para semua Milanisti. Saya tak akan pernah mengeluh atau kecewa terhadap apa yang terjadi pada Milan saat ini. Saya akan terus memberi dukungan kepada klub asal negri pizza tersebut dengan penuh rasa optimisme akan kemenangan dan kesuksesan. Dan saya berharap semoga Milan bisa kembali lagi ke jalur kemenangan seperti dulu dan bisa merebut title juara dengan permainan yang menggunakan rasa fairplay dan respect terhadap lawan. Mungkin itu sedikit goresan cerita tentang kisah seorang Milanisti yang sedang mencari jatidirinya untuk sebuah Loyalitas dan menginginkan Milan yang dulu!!. Milan yang penuh prestasi dan mental juara.

F(III+)RZA 1899 MILAN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar